Teknologi ini telah diintegrasikan ke dalam system Ford Sync dan didukung oleh perangkat lunak yang di buat oleh Nuance.
Sistem pengenalan suara ini dapat memahami aksen di 17 bahasa termasuk bahasa Arab, Inggris Australia, Portugis Brasil, Prancis Kanada, Belanda, Prancis, Jerman, Italia, Mandarin, Spanyol Meksiko, Portugis, Rusia, Spanyol, Mandarin Taiwan, Turki, Inggris Britania, dan Inggris AS. Tapi sayangnya Bahasa Indonesia belum bisa.
Untuk merekam aksen yang berbeda di setiap versi bahasa yang berbeda, para peneliti melakukan perjalanan dari Amerika Serikan, Eropa hingga ke Asia untuk merekan ribuan suara pengemudi. Setiap pengemudi diminta untuk membaca paragraf, memberikan salam umum dan membaca angka. Perangkat lunak ini kemudian di kembangkan dengan menggunakan model-model akustik dan kamus perintah suara.
Untuk melatih systemnya, Pengemudi hanya perlu beberapa kali menngulangi beberapa kata aksen untuk dikenali dan diingat.
"Secara praktis memastikan bahwa Anda dapat dengan mudah berkomunikasi dengan kendaraan, dari manapun Anda berasal, membantu memastikan perjalanan yang lebih nyaman," kata Christof Kellerwessel, kepala insinyur Ford Eropa, seperti dikutip Daily Mail, baru-baru ini.
