Konon, tradisi Omed-omedan ini sudah berlangsung turun temurun sejak nenek moyang kita. Omed-omedan adalah upacara yang diadakan oleh pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yang diadakan setiap tahun, yaitu setelah hari raya Nyepi, atau disebut juga hari ngembak geni.
Omed-omedan melibatkan sekaa taruna teruni atau pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun yang belum menikah. Prosesi omed-omedan dimulai dengan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan. selesai sembahyang, peserta dibagi menjadi dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Kedau kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Peserta acara ini terdiri dari 40 pria dan 60 wanita. Saat acara sudah berlangsung, kedua kelompok laki-laki dan perempuan saling tarik-tarikan menggunakan tangan kosong dan berusaha untuk mencium dan di ikuti dengan penyiraman air. Acara ini berlangsung hingga pukul 17.00 waktu setempat.
Omed-omedan bukan hanya sekedar tarik-tarikan atau cium-ciuman, namun ada nilai luhur di balik acara ritual adat ini, yaitu untuk menjalin kerukunan antar warga, menjalin keakraban, dan pentingnya saling kasih mengkasihi antar lingkup masyarakat. Selain itu, acara ini juga menarik minat para wisatawan lokal atau wisatawan mancanegara.
Bagaimana gaess... unik ga?
