
Kita pasti sudah sangat hatam dengan tiga warna lampu di belakang mobil kan, merah adalah lampu rem, oranye atau kuning adalah lampu sen, dan yang putih untuk lampu mundur.
Ketiga warna tersebut di buat berbeda agar mudah di tangkap oleh mata kita saat kita berkendara di belakangnya. Pemilihan warna tersebut bukan asal atau tanpa alasan, tapi mengacu kepada vienna Convention on Road Traffic, yang merupakan konvensi mengenai kendaraan di jalan raya.
Apa itu Vienna Convention on Road Traffic?
Vienna Convention on Road Traffic adalah perjanjian internasional yang dirancang untuk memfasilitasi lalu lintas jalan dan untuk meningkatkan keselamatan di jalan dengan menerapkan peraturan lalu lintas bagi pengguna jalan. Konvensi itu di adakan pada 7 Oktober - 8 November 1968 dan mulai diberlakukan pada 21 Mei 1977 (baca selengkapnya di Wikipedia).
Kembali ke lampu belakang mobil!
Pada umumnya mata normal manusia sanggup menerima spektrum warna dengan panjang gelombang 400-700 nanometer (nm). Sedangkan warna merah memiliki panjang gelombang 630-760 nanometer (nm).
Dan untuk sen dengan warna oranye bagaimana?
Lampu sen dengan unsur warna orange memiliki spektrum yang tak kalah panjang yaitu 590-620 nm. Jadi, alasan inilah kenapa kedua warna tersebut menjadi warna lampu peringatan pada kendaraan.
Lalu bagaimana dengan lampu mundur yang berwarna putih dan di buat sama dengan lampu depan? Karena warna putih lebih menyilaukan mata, sehingga saat kita berada di belakangnya akan lebih waspada karena ada kendaraan yang bergerak ke arah kita. Selain itu lampu putih juga bisa menerangi bagian belakang mobil saat mobil kita mundur dan dalam keadaan gelap. :)
