
Lapisan anti karat pada Mobil produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) diklaim bisa tahan 10 sampai 20 tahun. Sebab itulah menambah lapisan anti karat pada mobil baru tidak perlu, dan akan menyia-nyiakan anggaran belanja kita.
Konsumen mobil baru biasanya mendapat bujukan dari pihak-pihak tertentu untuk melapisi lagi bagian-bagian yang kemungkinan rawan berkarat dengan menambahkan lapisan anti karat agar lebih awet. Tapi ternyata menurut Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), hal itu tidak perlu di lakukan. Tetapi jika kita masih merasa khawatir, tidak ada salahnya juga untuk menambahkan lapisan anti karat.
Saat diproduksi, pabrik TMMIN di karawang, Jawa Barat, bodi mobil sudah di lapisi dengan anti karat. Proses ini dinamakan dengan Electro-dipping. Yaitu bodi mobil di celupkan ke cairan khusus pelapis anti karat.
Jika konsumen menambahkan lapisan anti karat di luar pabrik, ini akan menambah kekhawatiran dari pihak TMMIN. Yang di takutkan adalah pelapis anti karat yang bukan dari pabrik TMMIN itu bisa saja menggunakan Solvent (Zat pelarut seperti Thinner). Dan pada saat di semprotkan ke kolong mobil baru, ditakutkan akan mengenai komponen lain seperti karet-karet yang akan beresiko bisa merusak komponen tersebut.
Karat adalah hasil korosi atau oksidasi dari logam. Bagian kolong mobil yang rentan terkena air akan menjadi unsur utama korosi, sebab itu banyak dari konsumen menghawatirkan hal itu dan mereka menambahkan lapisan anti karat pada mobil baru mereka.
Sebaiknya jika kita membeli mobil baru, kita mengenal dulu proses produksinya. Khusus umtuk mobil produksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yaitu Etios, Vios, Yaris, Sienta, Innova, dan Fortuner, menambah lapisan anti karat ternyata tidak di rekomendasikan.
Sumber: otomania.com
